Suci Ramadhani Harahap
Selasa, 16 Juli 2013
Jumat, 28 Juni 2013
Penyakit Batu ginjal
Batu ginjal adalah penyakit yang terjadi karena
adanya batu di dalam ginjal. Batu tersebut merupakan senyawa kalsium dan
penumpukan asam urat. Terbentuknya batu bisa terjadi karena urine jenuh
dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena urine
kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu
ginjal tersusun oleh kalsium. Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 cm
atau lebih. Batu ini dapat mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan
kalises renalis.
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu. Jika batu telah terbuang, tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 cm atau kurang seringkali dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah dapat diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.
Batu asam urat, kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat). Tetapi, batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar dapat menyebabkan penyumbatan sehingga perlu diangkat melalui pembedahan.
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu. Jika batu telah terbuang, tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 cm atau kurang seringkali dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah dapat diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.
Batu asam urat, kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat). Tetapi, batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar dapat menyebabkan penyumbatan sehingga perlu diangkat melalui pembedahan.
Mekanisme Cara Kerja Otot
Mekanisme Cara Kerja Otot- Pada tahun 1955, Hansen dan Huxly, mengemukakan teori sliding filaments (filamen
yang bergeser) pada otot lurik. Mereka menyatakan bahwa saat otot
kontraksi tidak terjadi pemendekan filamen, namun hanya pergeseran
filamen-filamen. Melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop
elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly menemukan dua set
filamen, yaitu aktin dan miosin. Aktin dan miosin
tersebut bergeser sehingga otot dapat memendek dan memanjang saat otot
berkontraksi dan berelaksasi. Filamen tersebut terdapat di dalam sarkomer.
Sarkomer terdapat dalam sel otot. Jumlah filamen dalam satu sarkomer
dapat mencapai ratusan hingga ribuan filamen, bergantung jenis ototnya.
Filamen-filamen tersebut membangun 80% massa sarkomer. Perhatikan Gambar 4.24.
Pada saat filamen aktin meluncur, kepala miosin akan membentuk ikatan (cross bridges) dengan sebuah bonggol pada badan filamen aktin. Agar dapat berikatan, dibutuhkan energi yang diperoleh dari pemecahan ATP (adenosine triphospate) menjadi ADP (adenosine diphospate). Kombinasi aktin dan miosin dengan bantuan energi dari ATP ini disebut aktomiosin. Berikut adalah reaksinya.
Meskipun detak jantung dan napas lebih cepat, namun tetap diperlukan waktu bagi glukosa dan oksigen mencapai sel otot. Untuk menyediakan energi secara cepat, glukogen yang terdapat pada otot dapat dipecah menjadi glukosa dan asam laktat. Secara normal sel memerlukan oksigen untuk memecah karbohidrat dan menyintesis ATP. Namun, pemecahan glikogen dapat terjadi tanpa oksigen, yaitu melalui proses fermentasi asam laktat. Selama latihan keras, asam laktat terakumulasi di otot. Asam laktat di otot dapat menyebabkan otot lelah dan sakit. Namun, asam laktat secara berkala terbawa aliran darah menuju hati. Kemudian, asam laktat diubah menjadi asam piruvat oleh sel hati. Proses fermentasi asam laktat untuk menghasilkan ATP ini disebut juga respirasi anaerob (berasal dari bahasa Yunani, an artinya tanpa; aer artinya udara; bios artinya hidup). Ketika detak jantung dan napas bertambah kencang, hal ini memberikan lebih banyak udara pada sel otot sehingga sel otot mampu melakukan respirasi secara normal (respirasi aerob). Sebagian besar ATP yang dihasilkan mitokondria melalui proses fosforilasi oksidatif. Proses ini menggunakan energi kimia yang berasal dari katabolisme karbohidrat, lemak, atau protein. Jika Anda berhenti berolahraga, Anda akan tetap bernapas kencang beberapa saat. Oksigen tambahan ini digunakan untuk mengubah banyak asam laktat menjadi glikogen kembali.
Gambar 4.24 (a) Otot rangka pada vertebrata dari tingkat otot sampai tingkat molekul yang membangunnya.
(b) Posisi aktin dan miosin saat relaksasi dan kontraksi.
Pada saat berkontraksi, filamen aktin berikatan dan meluncur sepanjang filamen miosin. Perhatikan Gambar 4.25. Zona H adalah bagian terang, yang berada di antara bagian A yang berupa pita gelap. Pita yang terang disebut pita I.
Pada saat berkontraksi, di zona-zona tersebut terjadi perubahan. Pita I
dan zona H akan berubah jadi semakin sempit, atau bahkan hilang sama
sekali (Levine and Miller, 1991: 862).
Gambar 4.25 Pada
otot terdapat zona terang dan gelap, yaitu zona H yang terdapat pita A
dan pita I. Pada saat kontraksi, di zona-zona tersebut terjadi
perubahan.
Kontraksi otot dipacu oleh potensial aksi dari sinaps sel saraf yang menyebabkan pelepasan ion kalsium (Ca2+) oleh retikulum sarkoplasma (retikulum endoplasma yang terspesialisasi) di otot. Pelepasan Ca2+ menyebabkan protein regulator tropomiosin dan troponin berubah
bentuk. Hal ini memungkinkan terjadi ikatan antara kepala miosin dan
filamen aktin. Ketika filamen-filamen aktin meluncur menuju tengah sarkomer, otot memendek (kontraksi). Pada saat relaksasi, filamen-filamen tersebut kembali ke bentuk semula.Pada saat filamen aktin meluncur, kepala miosin akan membentuk ikatan (cross bridges) dengan sebuah bonggol pada badan filamen aktin. Agar dapat berikatan, dibutuhkan energi yang diperoleh dari pemecahan ATP (adenosine triphospate) menjadi ADP (adenosine diphospate). Kombinasi aktin dan miosin dengan bantuan energi dari ATP ini disebut aktomiosin. Berikut adalah reaksinya.
Aktin + Miosin — A T P + A D P + P –> Aktomiosin
Sel otot umumnya hanya menyimpan sedikit ATP untuk beberapa kali
kontraksi. Untuk kontraksi berulang, diperlukan ATP lebih banyak. Energi
tersebut diperoleh dari cadangan energi berupa kreatin fosfat. Cadangan
energi ini memberikan gugus fosfat kepada ADP (adenosine diphospaete)
untuk membentuk ATP. Namun, cadangan kreasin fosfat akan habis jika
otot bekerja lebih keras. Untuk menunjang pergerakan otot yang lebih
keras dan lama, mitokondria sel otot lebih banyak memerlukan glukosa dan
oksigen. Oleh karena itu, detak jantung dan napas akan lebih cepat.
Glukosa dan oksigen digunakan untuk respirasi sel dan menghasilkan ATP.
Masih ingatkah Anda proses respirasi sel?Meskipun detak jantung dan napas lebih cepat, namun tetap diperlukan waktu bagi glukosa dan oksigen mencapai sel otot. Untuk menyediakan energi secara cepat, glukogen yang terdapat pada otot dapat dipecah menjadi glukosa dan asam laktat. Secara normal sel memerlukan oksigen untuk memecah karbohidrat dan menyintesis ATP. Namun, pemecahan glikogen dapat terjadi tanpa oksigen, yaitu melalui proses fermentasi asam laktat. Selama latihan keras, asam laktat terakumulasi di otot. Asam laktat di otot dapat menyebabkan otot lelah dan sakit. Namun, asam laktat secara berkala terbawa aliran darah menuju hati. Kemudian, asam laktat diubah menjadi asam piruvat oleh sel hati. Proses fermentasi asam laktat untuk menghasilkan ATP ini disebut juga respirasi anaerob (berasal dari bahasa Yunani, an artinya tanpa; aer artinya udara; bios artinya hidup). Ketika detak jantung dan napas bertambah kencang, hal ini memberikan lebih banyak udara pada sel otot sehingga sel otot mampu melakukan respirasi secara normal (respirasi aerob). Sebagian besar ATP yang dihasilkan mitokondria melalui proses fosforilasi oksidatif. Proses ini menggunakan energi kimia yang berasal dari katabolisme karbohidrat, lemak, atau protein. Jika Anda berhenti berolahraga, Anda akan tetap bernapas kencang beberapa saat. Oksigen tambahan ini digunakan untuk mengubah banyak asam laktat menjadi glikogen kembali.
Fungsi Alat Sistem Pencernaan pada Manusia
Fungsi Alat Sistem Pencernaan pada Manusia- Alat-alat pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Adapun enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan, yaitu kelenjar ludah, hati, pankreas, dan empedu.
Gambar 6.5 Jalur pencernaan makanan pada manusia
1. Rongga Mulut. Makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang menyekresikan air liur. Masing-masing memiliki peran dalam proses pencernaan makanan.
Gambar 6.6 rongga mulut terdapat lidah
a. Fungsi Lidah. Lidah memiliki
struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki ujung-ujung
pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik. Melalui
papila-papila ini, kita memperoleh informasi mengenai rasa (asin, manis,
pahit, dan asam) dan suhu (panas atau dingin) pada makanan yang kita
makan.b. Fungsi Gigi. Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut. Pada bayi, gigi akan tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang tumbuh pertama kali tersebut dinamakan gigi susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur akan digantikan oleh gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu, gigi sulung berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20 gigi susu, sedangkan pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Berikut susunan gigi susu dan gigi tetap.
Susunan Gigi Susu
Jenis
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
Rahang atas |
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Rahang bawah |
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Susunan Gigi Tetap
Jenis |
M
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
M
|
Rahang atas |
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
Rahang bawah |
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
I : insisivus = gigi seri (untuk memotong)
C : caninus = gigi taring (untuk menyobek)
P : premolar = geraham depan (untuk mengunyah)
M : molar = geraham belakang (untuk mengunyah hingga halus)
Gambar 6.7 Susunan gigi pada orang dewasa.
Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian mahkota, leher, dan akar gigi (Gambar 6.8).
Bagian gigi yang terlihat merupakan bagian mahkota, sedangkan bagian
leher tertutup oleh lapisan gusi. Gigi dilapisi oleh lapisan email.
Email merupakan lapisan paling keras pada tubuh manusia, sebagian besar
dibangun oleh kalsium. Di bagian bawah lapisan email terdapat dentin.
Di dalam lapisan dentin tersebut terdapat rongga pulpa, tempat pembuluh
darah dan saraf berada.
Gambar 6.8 Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher, dan akar gigi.
c. Kelenjar Ludah. Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin (amilase).
Enzim tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di
mulut. Amilase mengubah amilum menjadi glukosa. Selain enzim, ludah juga
mengandung zat antibakteri (lisozim) sehingga makanan yang masuk ke
dalam tubuh mengandung lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan
kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan
melumasi rongga mulut. Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah
yang terdapat di dalam mulut (Gambar 6.9), yaitu:1) glandula parotid, yang berada di mulut bagian belakang, di dekat telinga; 2) glandula submaksilaris, berada di rahang bawah; 3) glandula sublingualis, berada di bawah pangkal lidah.
Gambar 6.9 Manusia mempunyai tiga pasang kelenjar ludah.
2. Kerongkongan (Esofagus). Kerongkongan
berbentuk seperti tabung dengan panjang kira-kira 25 cm yang
menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan ikut berperan dalam
mendorong makanan menuju lambung. Kerongkongan dilengkapi sepertiga otot
lurik dan dua pertiga otot halus untuk tugas tersebut. Otot-otot
tersebut tersusun memanjang dan melingkar sehingga mampu melakukan
serangkaian kontraksi yang membuat makanan terdorong menuju lambung.
Gerakan ini disebut gerakan peristaltik (Gambar 6.10).
Gambar 6.10 Gerak peristaltik pada esofagus. Esofagus adalah saluran makanan yang menghubungkan mulut dan lambung
3. Lambung. Lambung pada manusia
menyerupai kantung otot yang mampu menampung bahan makanan sebanyak 2
liter hingga 4 liter. Makanan masuk ke lambung melalui sfinkter kardiak yang
merupakan otot melingkar antara esofagus dan lambung. Otot tersebut
tertutup ketika tidak ada makanan yang masuk ke lambung. Lambung dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu:- kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati
- fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah;
- pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus.
Gambar 6.11 Lambung dibagi menjadi tiga bagian, kardiak, fundus, dan pilorus.
Lendir selain berfungsi mencampur makanan dengan enzim, juga
berfungsi melindungi dinding lambung dari asam lambung. Dinding lambung
sering mengalami pergantian karena sering rusak oleh HCl yang
dihasilkannya.
Gambar 6.12 Sel mukus melindungi dinding lambung. Dinding lambung menyekresikan berbagai macam enzim pencernaan.
HCl berperan dalam membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam
makanan yang tidak mati oleh ludah dalam mulut. HCl juga mengaktivasi
sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan pepsinogen. Dalam suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan berubah menjadi enzim yang aktif, yaitu pepsin.
Pepsin akan mengubah protein menjadi protease dan pepton. Selain
pepsin, beberapa enzim lain yang dihasilkan antara lain adalah renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu, dan lipase yang berfungsi mencerna lemak. Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam disebut kim (chyme). Melalui gerakan peristaltik, kim didorong menuju usus halus melewati sfinkter pilorik, yaitu otot yang berada di ujung lambung.4. Usus Halus (Intestinum). Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut (Gambar 6.13). Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Gambar 6.13 Zat hasil sekresi hati dan pankreas masuk ke sistem pencernaan melalui duodenum.
Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran
dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu
dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika
dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus
melewati saluran yang disebut ductus hepaticus (saluran
empedu). Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino.
Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk
enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang
memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih
kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat (NaHCO3), amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut “pancreas juice“.
Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan
suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana
basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum.
Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang
berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum (zat tepung) menjadi
maltosa. Lipase memecah lemak (lipid) menjadi gliserol dan asam lemak.Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase (fungsinya dapat dilihat pada Tabel 6.3). Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.
Tabel 6.3 Enzim dan Peranannya dalam Pencernaan Makanan
No.
|
Nama Enzim
|
Dihasilkan oleh
|
Organ Tempat Enzim Bekerja
|
Fungsi
|
1 | Amilase (ptialin) | Kelenjar ludah | Mulut | Amilum → maltosa |
2 | Pepsin | Lambung | Lambung | Protein → polipeptida |
3 | Lipase | Pankreas | Usus halus | Lemak → gliserol dan asam lemak |
4 | Amilase pankreas | Pankreas | Usus halus | Amilum → maltosa |
5 | Tripsin | Pankreas | Usus halus | Protein → polipeptida |
6 | Kemotripsin | Pankreas | Usus halus | Protein → polipeptida |
7 | Karboksipeptidase | Pankreas | Usus halus | Polipeptida → asam amino |
8 | Laktase | Usus halus | Usus halus | Laktosa → glukosa dan galaktosa |
9 | Sukrase | Usus halus | Usus halus | Sukrosa → glukosa dan fruktosa |
10 | Aminopeptidase | Usus halus | Usus halus | Polipeptida → asam amino |
11 | Maltase | Usus halus | Usus halus | Maltosa → glukosa |
Gambar 6.14 Dinding usus halus terspesialisasi untuk mengabsorpsi molekul-molekul kecil yang dihasilkan dari proses pencernaan.
5. Usus Besar. Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolon dan rektum (Gambar 6.16).
Makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh usus
halus, seperti serat pada sayuran dan buah-buahan serta lemak dan
protein yang tidak dapat terurai, semuanya akan bercampur dengan air dan
akan masuk ke dalam kolon. Di dalam kolon, terdapat berbagai jenis
bakteri, salah satunya adalah Escherichia coli yang hidup bersimbiosis dengan manusia. Escherichia coli (E. coli) mencerna makanan yang tidak dapat dicerna enzim usus. E.coli menyekresikan beberapa zat seperti thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B3), vitamin B12, biotin (vitamin H), dan vitamin K. Zat-zat tersebut kemudian diserap oleh dinding kolon.
Kamis, 27 Juni 2013
Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus[1] yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.[2] Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.[3] Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.[4]
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.[5]
Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral. [7]
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.[7]
Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.[7]
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.[8] Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon).[10]
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).selain itu juga ada pengobatan alternatif lain Hepatitis B Dari Wikipedia seperti hijamah/bekam yang bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga dengan standar medis.[2]
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus[1] yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.[2] Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.[3] Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.[4]
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.[5]
Diagnosis
Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B tidak nyata.[6]Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral. [7]
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.[7]
Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.[7]
Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya.[2] Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur.[8] Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular. [9]- Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
- Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual dengan penderita.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
Perawatan
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.[2]Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.[8] Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon).[10]
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).selain itu juga ada pengobatan alternatif lain Hepatitis B Dari Wikipedia seperti hijamah/bekam yang bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga dengan standar medis.[2]
Demam
Demam (juga dikenali sebagai pyrexia atau hiperthermia terkawa) merupakan isyarat perubatan biasa dengan cirri-ciri peningkatan suhu melebihi julat biasa 36.5–37.5 °C (98–100 °F) disebabkan peningkatan pada titik set pengawal suhu badan .Peningkatan pada titik set ini mencetus ton otot dan menggigil.
Ketika suhu badan meningkat, terdapat rasa sejuk umum sungguhpun suhu badan meningkat. Sebaik sahaja tahap suhu baru dicapai terdapat rasa panas. Demam merupakan satu tindak imunisasi balas yang cuba menangani jangkitan bacteria atau virus. Demam boleh dicetuskan oleh pelbagai keadaan dari selamat kepada potensi serius. Kecuali demam yang tinggi, rawatan biasanya tidak diperlukan, bagaimanapun, ibuprofen adalah berkesan bagi menurunkan suhu badan.
Demam berbeza daripada hiperthermia luar kawal[1], biasanya dirujuk hanya sebagai hiperthermia, dari segi hiperthermia merupakan peningkatan suhu badan melebihi titik set pengawalansuhu badan, akibat penghasilan suhu melampau/ pengawalan suhu yang tidak mencukupi.
Suhu badan mungkin meningkat selepas aktiviti berat tetapi ini tidak dianggap sebagai demam kerana titik set suhu badan adalah normal. Orang tua memiliki kurang keupayaan bagi menghasilkan haba badan, dengan itu suhu tahap rendah mungkin juga mewakili penyakit asas yang serius.
Febricula adalah demam serdahana jangka pendek, punca tidak jelas, dan tanpa pathologi jelas.
Secara teori, demam mampu membantu dalam pertahanan badan.Terdapat sesetengah tindak balas imunisasi penting yang dipertingkatkan oleh suhu, dan sesetengah pathogen dengan kecenderungan suhu ketat boleh dielakkan. Demam mungkin berguna pada tahap tertentu kerana ia membenarkan badan mencapai suhu tinggi, menyebabkan persekitaran tidak menyenangkan bago sesetengah pathogen. Sel darah putih juga membiak dengan pantas kerana persekitaran yang sesuai dan mampu membantu melawan pathogen dan mikrob merbahaya yang lain yang menceroboh badan.
Penyelidik telah menunjukkan bahawa demam memiliki beberapa fungsi penting dalam proses penyembuhan:
Bagi spesies yang membenarkan tubuh memiliki julat suhu normal yang luas, seperti unta, ia kadang-kala sukar bagi menentukan tahap demam (“febrile stage”).
Demam (juga dikenali sebagai pyrexia atau hiperthermia terkawa) merupakan isyarat perubatan biasa dengan cirri-ciri peningkatan suhu melebihi julat biasa 36.5–37.5 °C (98–100 °F) disebabkan peningkatan pada titik set pengawal suhu badan .Peningkatan pada titik set ini mencetus ton otot dan menggigil.
Ketika suhu badan meningkat, terdapat rasa sejuk umum sungguhpun suhu badan meningkat. Sebaik sahaja tahap suhu baru dicapai terdapat rasa panas. Demam merupakan satu tindak imunisasi balas yang cuba menangani jangkitan bacteria atau virus. Demam boleh dicetuskan oleh pelbagai keadaan dari selamat kepada potensi serius. Kecuali demam yang tinggi, rawatan biasanya tidak diperlukan, bagaimanapun, ibuprofen adalah berkesan bagi menurunkan suhu badan.
Demam berbeza daripada hiperthermia luar kawal[1], biasanya dirujuk hanya sebagai hiperthermia, dari segi hiperthermia merupakan peningkatan suhu badan melebihi titik set pengawalansuhu badan, akibat penghasilan suhu melampau/ pengawalan suhu yang tidak mencukupi.
Takrifan
Suhu badan mempunyai julat yang besar. Demam biasanya dipersetujui sekiranya:- Suhu pada dubur adalah atau melebihi 37.5–38.3 °C (100–101 °F)
- Suhu pada mulut (oral) adalah pada atau melebihi Templat:Convert/
- Suhu pada ketiak (“axillary”) atau pada telinga (“otic”) adalah pada atau melebihi 37.2 °C (99.0 °F)
Suhu badan mungkin meningkat selepas aktiviti berat tetapi ini tidak dianggap sebagai demam kerana titik set suhu badan adalah normal. Orang tua memiliki kurang keupayaan bagi menghasilkan haba badan, dengan itu suhu tahap rendah mungkin juga mewakili penyakit asas yang serius.
Apa itu demam
Demam adalah suatu keadaan di mana suhu badan melebihi 370C disebabkan oleh jangkitan atau keradangan.Tanda dan gejala
- Badan panas bila disentuh
- Pernafasan meningkat
- Muka menjadi merah
- Tidak aktif dan lemah, sentiasa mahu tidur
- Resah gelisah
- Tiada selera makan
- Menggigil
Tindakan yang di ambil
- Biarkan pesakit berehat di tempat yang mempunyai peredaran udara yang baik.
- Pakaikan pakaian nipis.
- Beri minum air yang banyak.
- Beri ubat menurut arahan
- Mandi berjelum (mandi lap) jika suhu melebihi 380C.
Amaran
Sila bawa anak anda berjumpa doktor dengan segera sekiranya :-- Anak anda mempunyai suhu yang tinggi kerana suhu yang tinggi berpanjangan boleh mengakibatkan sawan.
- Demam yang berlarutan melebihi 3 hari, terutama sekiranya terdapat lapuran kes demam denggi, malaria atau sebarang penyakit bawaan nyamuk dikawasan sekitar.
Jenis
Pola perubahan suhu mungkin sekali-sekala membayangkan diagnosis perubatan:- Demam terhenti-henti: Suhu tinggi hanya hadir bagi beberapa jam sehari dan normal pada waktu yang lain, contoh. malaria, kala-azar, pyaemia, atau septicemia. Dengan malaria, mungkin terdapat demam dengan tempoh 24 jam (harian / “quotidian”), 48 jam (demam setiap dua/tiga hari (“tertian”)), atau 72 jam (demam setiap tiga/empat hari (“quartan”), menunjukkan Plasmodium malariae). Pola ini mungkin kurang jelas bagi pengembara.
- Demam Pel-Ebstein: Demam khusus yang dikaitkan dengan lymphoma Hodgkin, demam tinggi pada satu minggu dan renda pada minggu berikut dan seterusnya. Bagaimanapun, terdapat perdebatan samaada pola ini benar-benar wujud.[6]
- Demam berpanjangan: Suhu yang kekal melebihi normal sepanjang hari dan tidak berbeza melebihi 1 dalam 24 jam, contoh. lobar pneumonia, demam kepialu, jangkitan salur kencing, brucellosis, atau tifus. Demam kepialu mungkin menunjukkan pola demam khusus, dengan peningkatan bertingkat perlahan, dan puncak yang tinggi.
- Demam Naik turun (“Remittant”): Suhu kekal melebihi normal sepanjang hari dan naik turun lebih dari 1 dalam 24 jam, contoh. Jangkitan endokarditis.
Febricula adalah demam serdahana jangka pendek, punca tidak jelas, dan tanpa pathologi jelas.
Hiperpyrexia
Hiperpyrexia merupakan demam dengan suhu badan amat tinggi sama atau melebihi 41.5 °C (106.7 °F). Suhu tinggi sedemikian di anggap kecermasan perubatan kerana ia mungkin menunjukkan keadaan sebenar yang serius atau membawa kepada kesan sampingan yang besar. Punca biasa adalah pendarahan otak (“[intracranial hemorrhage”). Punca lain yang mungkin termasuk sepsis, sindrom Kawasaki, sindrom maligan neuroleptik, kesan dadah, sindrom serotonin, dan rebut thyroid. Jangkitan merupakan punca biasa demam ketika suhu meningkat punca lain menjadi semakin biasa.[9 Jangkitan yang dikaitkan dengan hiperpyrexia termsauk: roseola, rubeola dan jangkitan enteroviral. Penyejukan aggresif segera ke bawah <38.9 °C (102.0 °F) di dapati meningkatkan peluang terselamat. Hiperpyrexia berbeza dari hiperthermia dari segi bagi hiperpyrexia mekanisma pengawal suhu badan meletakkan suhu badan melebihi suhu normal dan kemudian menghasilkan haba bagi mencapai suhu ini, sementara bagi hiperthermia suhu badan meningakt melebihi titik suhu ditetapkan oleh badan manusia..[8]Hiperthermia
Hiperthermia berpunca dari beberapa sebab termasuk "heatstroke", sindrom maligan neuroleptik, hyperthermia maligan, perangsang seperti amphetamine dan kokain, tindak balas dadah idiosyncratic, dan sindrom serotonin.Kegunaan
Terdapat pertikaian menyokong dan menolak kepentingan demam, dan isu ini adalah kontrovesi. Kajian ini menggunakan haiwan bertulang belakang berdarah panas dan manusia. in vivo, dengan sesetengah mencadangkan mereka sembuh lebih cepat dari jangkitan atau penyakit kritikal kerana demam. Kajian Findland mencadangkan pengurangan kematian bagi jangkitan bacteria apabila demam hadir.Secara teori, demam mampu membantu dalam pertahanan badan.Terdapat sesetengah tindak balas imunisasi penting yang dipertingkatkan oleh suhu, dan sesetengah pathogen dengan kecenderungan suhu ketat boleh dielakkan. Demam mungkin berguna pada tahap tertentu kerana ia membenarkan badan mencapai suhu tinggi, menyebabkan persekitaran tidak menyenangkan bago sesetengah pathogen. Sel darah putih juga membiak dengan pantas kerana persekitaran yang sesuai dan mampu membantu melawan pathogen dan mikrob merbahaya yang lain yang menceroboh badan.
Penyelidik telah menunjukkan bahawa demam memiliki beberapa fungsi penting dalam proses penyembuhan:
- Peningkatan pergerakan leukocytes
- Peningkatan phagocytosis leukocytes
- Pengurangan kesan endotoksin
- Peningkatan pembiakan sel T [19]
- Peningkatan aktiviti interferon[19]
Pada haiwan lain
Demam merupakan ciri penting bagi diagnosis perubatan bagi penyakit haiwan ternakan. Suhu badan haiwan yang diambil melalui dubur, berbeza dari satu spesies dengan spesies yang lain. Sebagai contoh, kuda dikatakan demam pada suhu 38.5 , sementara lembu di katakan demam pada suhu 39.6 .Bagi spesies yang membenarkan tubuh memiliki julat suhu normal yang luas, seperti unta, ia kadang-kala sukar bagi menentukan tahap demam (“febrile stage”).
Tanda-tanda Menjelang Menstruasi
Kalian, remaja perempuan yang baru mengawali menstruasinya mungkin hanya mengetahui bahwa menstruasi itu datang saat cairan kemerahan keluar dari alat kemaluan. Menstruasi kadang datang sesuai dengan tanggal yang diperkirakan, kadang lebih cepat, kadang melewati tanggal yang sudah diperkirakan. Kalau sudah begitu, kalau tidak mengenali tanda-tanda menjelang menstruasi, kalian tidak bisa mempersiapkan diri kalian. Dan saat menstruasi datang sedangkan kalian tidak ada persiapan, seperti persiapan pembalut, waahhh, bisa berabe kan?
Ada beberapa tanda menjelang menstruasi yang umum terjadi pada remaja perempuan agar kalian dapat mempersiapkan diri kali
1. Merasa lemas, tidak fit, dan mudah lelah
2. Sakit kepala atau pusinng
3. Nyeri atau bengkak pada bagian payudara
4. Perubahan selera makan
Beberapa remaja perempuan ada yang kehilangan nafsu makan saat mendekati menstruasi. Namun, ada juga yang nafsu makannya malah meningkat menjelang menstruasi
5. Emosi tidak stabil.
Menjelang menstruasi, emosi remaja perempuan biasanya tidak stabil. Mereka mudah marah, mudah tersinggung, menangis tanpa alasan, dan sangat sensitif.
6. Nyeri saat buang air kecil
7. Sakit pada sendi dan otot
8. Badan, kaki, dan pinggul terasa pegal
9. Perut bisa merasa kembung, mulas, mual, dan panas
10. Sulit tidur
Nah, tanda-tanda menjelang menstruasi tadi terjadi karena ada perubahan hormon dalam tubuh remaja perempuan. Reaksi tubuh tiap remaja perempuan pada perubahan hormon tentu berbeda-beda. Jadi, tanda-tanda yang muncul juga berbeda-beda pada setiap remaja perempuan. Ada yang emosinya tidak stabil, tapi ada juga yang malah sangat bersemangat dan aktif menjelang menstruasi. Tanda-tanda yang mengawali menstruasi tadi, oleh para ahli disebut sebagai PMS (pre menstrual syndrome) atau sindrom sebelum menstruasi.
Selain mengetahui tanda-tanda menjelang menstruasi tadi, kalian tentu tahu bahwa siklus menstruasi biasanya 28 hari. Jadi, kalian sudah bisa memperhitungkan tanggal menstruasi kalian tiap bulannya sambil mengamati tanda-tanda yang muncul. Bila tanda-tanda di atas muncul jauh sebelum hari menstruasi, kalian perlu waspada. Bisa saja itu bukan tanda menstruasi.
Kalian, remaja perempuan yang baru mengawali menstruasinya mungkin hanya mengetahui bahwa menstruasi itu datang saat cairan kemerahan keluar dari alat kemaluan. Menstruasi kadang datang sesuai dengan tanggal yang diperkirakan, kadang lebih cepat, kadang melewati tanggal yang sudah diperkirakan. Kalau sudah begitu, kalau tidak mengenali tanda-tanda menjelang menstruasi, kalian tidak bisa mempersiapkan diri kalian. Dan saat menstruasi datang sedangkan kalian tidak ada persiapan, seperti persiapan pembalut, waahhh, bisa berabe kan?
Ada beberapa tanda menjelang menstruasi yang umum terjadi pada remaja perempuan agar kalian dapat mempersiapkan diri kali
1. Merasa lemas, tidak fit, dan mudah lelah
2. Sakit kepala atau pusinng
3. Nyeri atau bengkak pada bagian payudara
4. Perubahan selera makan
Beberapa remaja perempuan ada yang kehilangan nafsu makan saat mendekati menstruasi. Namun, ada juga yang nafsu makannya malah meningkat menjelang menstruasi
5. Emosi tidak stabil.
Menjelang menstruasi, emosi remaja perempuan biasanya tidak stabil. Mereka mudah marah, mudah tersinggung, menangis tanpa alasan, dan sangat sensitif.
6. Nyeri saat buang air kecil
7. Sakit pada sendi dan otot
8. Badan, kaki, dan pinggul terasa pegal
9. Perut bisa merasa kembung, mulas, mual, dan panas
10. Sulit tidur
Nah, tanda-tanda menjelang menstruasi tadi terjadi karena ada perubahan hormon dalam tubuh remaja perempuan. Reaksi tubuh tiap remaja perempuan pada perubahan hormon tentu berbeda-beda. Jadi, tanda-tanda yang muncul juga berbeda-beda pada setiap remaja perempuan. Ada yang emosinya tidak stabil, tapi ada juga yang malah sangat bersemangat dan aktif menjelang menstruasi. Tanda-tanda yang mengawali menstruasi tadi, oleh para ahli disebut sebagai PMS (pre menstrual syndrome) atau sindrom sebelum menstruasi.
Selain mengetahui tanda-tanda menjelang menstruasi tadi, kalian tentu tahu bahwa siklus menstruasi biasanya 28 hari. Jadi, kalian sudah bisa memperhitungkan tanggal menstruasi kalian tiap bulannya sambil mengamati tanda-tanda yang muncul. Bila tanda-tanda di atas muncul jauh sebelum hari menstruasi, kalian perlu waspada. Bisa saja itu bukan tanda menstruasi.
Langganan:
Postingan (Atom)